Foto: Karya Bang Zul

Achmad Zulkarnain, akrab disapa Bang Zul. Meski tubuhnya tak sempurna namun karyanya mampu mengguncang dunia. Usaha serta kerja kerasnya menggeluti aktivitas fotografi tanpa tangan dan kaki (difabel) sempurna menjadi inspirasi.

Zul mengenal kamera sejak dirinya bekerja di warnet sekitar 4,5 tahun lalu, saat itu usianya belum genap 22 tahun. Sejak bekerja menjadi penjaga warnet, ia mengaku sering mendapat orderan memotret. Namun saat itu order foto yang didapat baru sebatas foto identitas diri. Dari sini, Zul mulai paham dengan edit foto. Tak disangka, waktu itu hasil editan fotonya bagus. Sebagai penjaga warnet, gaji yang ia terima hanya Rp350 ribu per bulan.

Foto: Achmad Zulkarnaen

Saking senangnya memotret, Zul mencoba mencari ilmu tentang fotografi melalui berbagai macam sumber. Mulai dari membaca buku sampai berselancar di dunia internet. Akhirnya, setelah paham mengenai fotografi, tanpa pikir panjang Zul memutuskan untuk berhenti menjadi penjaga warnet dan bekerja pada seseorang yang tidak bisa disebutkan namanya.

Zul mendapatkan kepercayaan dari seseorang, ia pun memulai karir barunya. Gajinya lalu ia gunakan untuk nyicil kamera selama 18 bulan. Kamera yang dia idamkan itu akhirnya didapat. Melalui modal tersebut, dia terus mengembangkan bakatnya sampai sekarang.

Fisik tak sempurna bukan halangan untuk menciptakan karya yang sempurna

Sembari memperlihatkan hasil-hasil jepretan kameranya, Zul berceloteh kalau salah satu fotonya pernah laku terjual hingga Rp7 juta. Untuk membuktikannya, Zul memanggil asistennya untuk menunjukkan foto kuitansi hasil penjualan foto tersebut. Ternyata foto itu laku di Lombok.


Kembali ke pekerjaannya, sekarang Zul mengaku mampu menghasilkan uang per bulan mencapai Rp25 juta. Pekerjaannya sekarang adalah foto wedding dan foto produk. Untuk acara wedding ia mematok harga Rp5 juta. Sementara untuk motret produk, budgetnya Rp15-20 juta. Menurutnya, para pengguna jasanya tidak pernah menawar. 

Penghasilannya dia gunakan untuk biaya hidup serta kuliah di Fakultas Hukum Universitas 17 Agutus (Untag) Banyuwangi.



Kesuksesan Zul di dunia fotografi, membuat namanya semakin tenar dan sering menjadi bintang tamu dalam acara beberapa televisi nasional. Temanya sudah pasti mengupas tentang hobinya tersebut. Bahkan pernah diundang ke luar negri.

Event terakhir yang baru-baru ini dia ikuti adalah menjadi narasumber di seminar fotografi dan menjadi peserta fotografi exibition di Turki. Meski memiliki keterbatasan, Zul mampu tegar dan terus berkarya sampai mendapatkan penghargaan dari salah satu pejabat Turki sebagai perwakilan fotografer Indonesia dalam acara tersebut.

"Dulu saya hampir frustrasi karena keterbatasan ini. Namun sejak SMP luar biasa, saya begitu banyak mendapat ilmu tentang hidup, bisa tegar dan berkarya hingga sekarang," ujar sang fotografer, yang sering jalan bersama fotografer kondang Darwis Triadi tersebut.

0 Komentar