GRADUATION DAY. Butuh serentetan perjuangan untuk sampai di titik ini. Kebayang kala itu, gimana ribetnya atur waktu antara kerja, kuliah dan seabrek urusan rumah. Berangkat dari rasa penasaran hingga akhirnya benar-benar terjerumus dan harus bergelut dengan dunia edukasi. Semua mengalir begitu saja seolah memang ini skenario yang Allah kasih untukku.


Tentu saja saya tidak sendiri. Ada seseorang yang begitu luar biasa mensupport bahkan mengikhlaskan segenap waktunya pendampingiku. Tanpanya, semua itu mustahil kuraih. Sungguh ku akui, faktor keberuntungan berperan hebat dalam hidupku. Kasih sayang Sang Kholiq, tak henti menyapa, membelai bahkan memelukku. 

Slempang putih yang disampirkan di pundakku, sebagai bukti akan kehebatanmu berakting di balik layar. Jujur saja, diri ini bukanlah siapa-siapa tanpa hadirmu dalam hidupku, terlebih buah cinta kita yang tengah menginjak remaja begitu paham akan bejibunnya tugas kuliah turut serta mengintai hari-hariku. 


Terima kasih Ya Robbi dan dua kejoraku. Suamiku tercinta dan puteriku tersayang.  Demi hadir di momen spesial yang gak bakalan terulang, kalian rela menyodorkan berbagai alibi dan menomorduakan segala rutinitas. Kalianlah pemenang sejati. Ini bukanlah sebuah akhir tetapi baru tahap awal. Bagaimana kita selanjutnya akan terjun dan diuji, seberapa besar mampu berperan sebagai abdi negara dan masyarakat terlebih bagi agama dan keluarga kecil kita.


Akhirnya terlantun ungkapan tulus akan mimpi dan asa puteriku, bak pelangi menghias langit senja. "Kelak... Aku ingin seperti IBU." Teduh hati ini mendengarnya. Semoga jadi inspirasimu ya Nak, doa ibu turut menuntunmu menapaki tangga sukses fiidunya wal akhirah dan semoga Allah selalu meridloi.


0 Komentar