Merasa kehilangan itu pasti. Satu per satu para senior sampai di titik finish artinya usai sudah tugas mereka mengabdikan diri kepada negara, tugas selanjutnya adalah mengabdi penuh untuk keluarga dan berkiprah untuk masyarakat.


Kembali kehilangan sosok ibu, sosok yang tak henti memberi wejangan terlebih buat kami yang belum punya banyak pengalaman. Begitulah ada yang pergi pasti nanti ada yang datang, dan pelan tapi pasti proses itu akan terjadi. Akhirnya kamipun akan sampai di titik itu.


Bu Sukarni, sosok keibuan ini telah berkiprah cukup lama sekitar 36 tahun. Karirnya dimulai tahun 1982, dengan gaji masih ribuan. Pengabdian yang cukup panjang ini ternyata menyisakan cerita bahwa beliau pernah singgah di beberapa unit kerja. Pantaslah bila secara teknis beliau sudah mumpuni.


Beliau sempat mengabdikan diri pada Sub bagian Keuangan, Sub bagian Humas, Bidang Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pekapontren) serta Bidang Pendidikan dan Madrasah (Dikmad). Dan di akhir masa tugasnya, Sukarni tercatat sebagai pegawai pada Sub Bagian Umum Kanwil Kemenag DIY. 

Kiprahnya di Kanwil cukup banyak, diantaranya sebagai salah satu instruktur senam dan pengurus sekaligus perintis koperasi KPN KUAD.


Saat pertemuan terakhir di ruang PTSP, beliau sempat berpesan untuk selalu bekerja dengan ikhlas dan diniatkan bahwa bekerja adalah ibadah. "Meskipun saya sudah pensiun tapi jalinan silaturahmi jangan sampai putus ya, kalau punya hajat jangan sungkan untuk mengundang biar bisa reuni dengan teman-teman", begitulah pesannya saat hendak berpisah. 

Kamipun berdoa semoga ibu selalu sehat dan tetap bisa mengabdikan diri untuk keluarga tercinta. 

0 Komentar